Akankah
Ramadhan Berlalu Begitu Saja
Oleh
: Abutaka
Ramadhan
kini telah datang
Segudang
rahmat telah dibentang
Pintu
neraka ditutup rapat-rapat
Pintu
surga dibuka lebar-lebar
Setan-setan
talah dibuat tak berdaya
Memberi
kesempatan agar aku leluasa manggapai rahmat-Nya
Kesempatan
agar aku lebih tulus merengkuh ampunan-Nya
Tapi
mengapa?
Aku tampak tenang-tenang saja
Selain
sibuk memandangi almari
Manakah
gerangan bajuku, sepatuku, celanaku, kaosku, parfumku, dan
segala
simbol kesombongan duniawiku
yang harus kuganti demi berlebaran?
Menganggap
ramadhan seolah tak ada apa-apa
Selain
membayangkan meja di setiap sore
Dengan
aneka hidangan
Padahal,
Berita
kemulyaan bulan suci Ramadhan
telah
terpampang di setiap media
Tetaplah
tak mampu membangunkan lelapnya jiwa
Jiwa
yang mestinya menggelora berebut ridha
Oh
mengapa jiwa ini?
Lupakah
engkau
Engkaulah
penggerak mata
Mengapa
mataku masih melihat yang dilarang
Engkaulah
penggerak telinga
Mengapa
tak mendengar kerasnya peringatan
Engkaulah
penggerak hidung
Mengapa
tidak bersegera menghirup harumnya rahmat
Engkaulah
penggerak tangan
Mengapa
tidak bersegera sedekah
Engkaulah
penggerak hati
Mengapa
selalu lengah mengingat mati
Engkaulah
penggerak kaki
Mengapa
tak bersegara mengejar setiap kebajikan
Engkaulah
penggerak semuanya dengan balutan nafsu
Mengapa
semua belum berdaya guna
Sebagaimana
tujuan hakiki diciptakan
Jiwa
yang menuntun nafsu menjadi mutmainnah
Yang
kembali keharibaan-Nya
Dengan
tenang dan berselimut ridha-Nya
Wahai
jiwa akupun berharap
Engkau
mampu membangkitkan gairah beramadhan
Agar
bulan suci ini penuh arti
Atau
akankah ramadhan akan berlalu begitu saja
Tanpa
karya apapun yang kuperbuat
Lumajang,
8 Juni 2016 M/ 3 Ramadhan 1417 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar