Selasa, 07 Juni 2016



Akankah  Ramadhan Berlalu Begitu Saja
Oleh : Abutaka

Ramadhan kini  telah  datang
Segudang rahmat telah dibentang
 Pintu  neraka ditutup rapat-rapat
Pintu surga dibuka lebar-lebar
Setan-setan talah dibuat tak berdaya
Memberi kesempatan agar aku leluasa manggapai rahmat-Nya
Kesempatan agar aku lebih tulus  merengkuh ampunan-Nya
Tapi mengapa?
 Aku tampak tenang-tenang saja
Selain sibuk memandangi almari
Manakah gerangan bajuku, sepatuku, celanaku, kaosku, parfumku, dan
segala simbol kesombongan duniawiku
 yang harus kuganti demi berlebaran?
Menganggap ramadhan seolah tak ada apa-apa
Selain membayangkan  meja di setiap sore
Dengan aneka  hidangan
Padahal,
Berita kemulyaan bulan suci Ramadhan
telah terpampang di setiap media
Tetaplah tak mampu membangunkan lelapnya jiwa
Jiwa yang mestinya menggelora berebut ridha
Oh mengapa jiwa ini?
Lupakah engkau
Engkaulah penggerak mata
Mengapa mataku masih melihat yang dilarang
Engkaulah penggerak telinga
Mengapa tak mendengar  kerasnya peringatan
Engkaulah penggerak hidung
Mengapa tidak bersegera menghirup harumnya rahmat
Engkaulah penggerak tangan
Mengapa tidak bersegera sedekah
Engkaulah penggerak hati
Mengapa selalu lengah mengingat mati
Engkaulah penggerak kaki
Mengapa tak bersegara mengejar setiap kebajikan
Engkaulah penggerak semuanya dengan balutan nafsu
Mengapa semua belum berdaya guna
Sebagaimana tujuan hakiki diciptakan
Jiwa yang menuntun nafsu menjadi mutmainnah
Yang kembali keharibaan-Nya
Dengan tenang dan berselimut ridha-Nya
Wahai jiwa akupun berharap
Engkau mampu membangkitkan gairah beramadhan
Agar bulan suci ini penuh arti
Atau akankah ramadhan akan berlalu begitu saja
Tanpa karya apapun yang kuperbuat

Lumajang, 8 Juni 2016 M/ 3 Ramadhan 1417 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar